UWAIS ALQARNI TERKENAL DI LANGIT TAK TERKENAL DI BUMI


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua...
Yang saya hormati dewan juri lomba bercerita, para guru pembimbing, peserta, dan penonton yang telah hadir...
Pada kesempatan ini, saya ingin bercerita tentang Uwais Al Qarni
Siapakah Uwais Al Qarni itu?

Uwais Al Qarni adalah manusia yang tidak terkenal di bumi. Namun terkenal di langit.
Dahulu, di Yaman, tinggallah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak. Karena penyakit itu tubuhnya menjadi belang-belang. Walaupun cacat tapi ia adalah pemuda yang saleh dan sangat berbakti kepada ibunya yaitu seorang wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya. Namun, hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan, yaitu ibunya ingin mengerjakan ibadah Haji.
Mendengar permintaan sang ibu, Uwais termenung karena perjalanan ke Mekah sangatlah jauh, melewati padang tandus yang panas. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Lantas bagaimana hal itu akan dilakukan Uwais, sedangkan ia sangat miskin dan tidak memiliki kendaraan?
Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seekor anak lembu. Kira-kira untuk apa anak lembu itu?  Tidak mungkin pergi haji naik lembu. Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi ia bolak-balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit, sampai-sampai ia dikatakan gila oleh banyak orang.
Tak pernah ada hari yang terlewatkan ia menggendong lembu naik-turun bukit. Makin hari anak lembu itu makin besar, dan makin besar pula tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi karena latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi.
Setelah 8 bulan berlalu, sampailah pada musim haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 kilogram, begitu juga otot Uwais yang makin kuat. Ia menjadi bertenaga untuk mengangkat barang. Tahukah sekarang orang-orang, apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari? Ternyata ia sedang latihan untuk menggendong ibunya.
Uwais menggendong Ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Makkah!
Masyaa Allah... Alangkah besar cinta Uwais pada ibunya itu. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya.
Uwais berjalan tegap menggendong ibunya wukuf di Ka’bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di hadapan Ka’bah, ibu dan anak itu berdoa.
Uwais                          : Ya Allah, ampuni semua dosa ibu hamba yaa Allah...
Mendengar doa Uwais, ibunya bertanya keheranan.
Ibu                               : Bagaimana dengan dosamu wahai anakku?
Uwais menjawab         : Dengan terampuninya dosa ibu, maka ibu akan masuk surga. Cukuplah ridha dari ibu yang akan membawaku  menuju surga.
Itulah keinginan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Uwais seketika itu juga sembuh dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih di telapak tangannya.
Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan yang disisakan tersebut? Itulah tanda untuk Umar bin Khaththab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat Rasulullah untuk mengenali Uwais nanti.
            Suatu hari, Uwais Al Qarni pergi ke Madinah untuk bertemu Rasulullah. Namun, ia hanya bertemu Aisyah r.a dan Aisyah mengatakan bahwa  Rasulullah sedang berada di medan perang. Betapa kecewa hati Uwais tidak bertemu Rasulullah. Namun ia harus cepat kembali pulang karena ibunya sedang sakit-sakitan.

Setelah peperangan usai, Rasulullah  pulang menuju Madinah. Nabi menanyakan kepada Siti Aisyah r.a., tentang orang yang mencarinya.

Rasulullah                   : Wahai Aisyah, adakah orang yang mencariku selama aku di medan perang?
Aisyah                         : Waai Rasulullah, sesungguhnya Uwais telah mencarimu.
Rasulullah                   : Tahukah kalian siapa itu Uwais?
Rasulullah                   : Uwais Al Qarni adalah anak yang taat kepada orang ibunya. Dia adalah penghuni langit. Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih di tengah telapak tangannya.
(Aisyah dan para sahabat pun tertegun, Rasulullah pun memandang Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khaththab dan berkata )
Rasulullah                   : Suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.
Ketika nabi telah wafat dan Khalifah Abu Bakar digantikan oleh
Umar bin Khaththab, Khalifah Umar teringat akan sabda Nabi tentang Uwais Al Qarni, penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kembali sabda Nabi itu kepada sahabat Ali bin Abi Thalib. Sejak saat itu setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib selalu menanyakan tentang Uwais Al Qarni.
Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais Al Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu pun tiba di kota Madinah,  segera Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib mendatangi mereka dan menemui Uwais Al Qarni
Umar dan Ali              : Assalamualaikum...
(sambil Umar dan Ali mengulurkan tangan untuk bersalaman, Khalifah Umar dengan segera membalikkan telapak tangan Uwais, seperti yang pernah dikatakan Nabi. Memang benar! Tampaklah tanda putih di telapak tangan Uwais Al Qarni.
            Wajah Uwais nampak bercahaya. Benarlah seperti sabda Nabi. Bahwa ia adalah penghuni langit.
Lalu dalam pembicaraan diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia dan ia baru dapat ikut rombongan Yaman hari itu. Lalu Umar dan Ali memohon agar Uwais membacakan istighfar kepada mereka berdua. Uwais menolak dan mengatakan bahwa ialah yang patut meminta doa pada kalifah. Namun karena perintah Rasulullah akhirnya Uwais bersedia, namun ia menolak mndapatkan bantuan uang dari Baitul Mal dan meminta untuk merahasiakan tentang dirinya.
Beberapa tahun kemudian, Uwais Al Qarni berpulang ke rahmatullah. Meninggalnya Uwais Al Qarni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman karena banyak sekali yang hadir dalam pemakamannya dan membantu fardu kifayah Uwais, kiranya mereka adalah Malaikat yang dikirim oleh Allah.
Berita meninggalnya Uwais Al Qarni dan keanehan-keanehan yang terjadi ketika wafatnya telah tersebar kemana-mana. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya, siapa sebenarnya Uwais Al Qarni. Selama ini tidak ada orang yang mengetahui siapa sebenarnya Uwais Al Qarni disebabkan permintaan Uwais Al Qarni sendiri kepada Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib agar merahasiakan tentang dia. Barulah di hari wafatnya mereka mendengar sebagaimana yang telah di sabdakan oleh Nabi, bahwa Uwais Al Qarni adalah penghuni langit.
Begitulah Uwais Al Qarni, sosok yang sangat berbakti kepada orang tua, dan itu sesuai dengan sabda Rasulullah ketika beliau ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau menjawab, “Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu.” (HR Ibnu Majah).
Masyaa Allah...
Begitulah cerita tentang seorang  Uwais Al Qarni yang tidak terkenal di bumi namun terkenal di langit. Semoga kita dapat memetik banyak hikmah dari kisah tersebut. Aamiin...

Sekian dari saya, wabillahi taufik walhidayah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...


Comments

Popular Posts