Surat untuk Buah Hatiku

Anakku, saat kau membaca tulisan ini, mungkin kau sudah pandai membaca, menulis, mengerti, bahkan memahami perasaan mama dengan kedewasaanmu.

Anakku, sekarang usia mama 23 tahun. Tujuh bulan lagi mama genap berusia 24 tahun. Mama rasa usia mama sekarang cukup dewasa untuk memasuki dunia pernikahan, Nak.

Mama ingin bercerita kepadamu Nak.
Ada seorang laki-laki yang pada tahun ini genap mengenal mama selama 7 tahun.
Ya kami menjalin perasaan kasih sayang selama itu.

6 tahun hubungan jarak jauh dan 1 tahun sekarang jarak dekat namun rasanya sama saja.
6 tahun itu bukan waktu yg singkat untuk kami berkorban perasaan, waktu, cinta, rindu, komitmen, kesetiaan, dan segalanya.
Percayalah Nak, ibu setia. Begitu pula dengan dia.
Namun tak ada yg berjalan mulus, kami selalu menemukan aral melintang. Namun, slalu berhasil kami tebas.

Nak, jika Tuhan izinkan nanti dia menjadi ayahmu.
Akan mama ceritakan kelebihan dirinya, Nak.
Nanti setelah kau dewasa kau akan kenal dirinya seperti apa.

Dia adalah lelaki yang cukup tampan, yang menentramkan hati mama ketika memandangnya.
Dia memang jarang tersenyum di depan mama, tapi mama tau dia akan tersenyum ketika membaca tulisan ini.
Tersenyum dengan manis sekali.

Dia orang yang ramah, Nak.
Satu hal yang mama belajar dari dia.
Dia selalu mudah beradaptasi dengan masyarakat, Nak.
Dia bukanlah laki-laki masa kini yang menomorsatukan HP ketika bertemu orang lain.
Ketika kami sedang berdua, lalu bertemu orang lain, dia akan mudah tersenyum dan bicara pada orang baru.
Dia sangat ramah, Nak.
Jauh berbeda dengan mama.
Mama orang yang sangat tertutup cenderung pendiam, bahkan ada yang bilang sombong.
Padahal mama bukan sombong, Nak.
Mama malu dan segan ketika bertemu orang lain.

Nak, jika dia nanti menjadi ayahmu.
Ikutlah keramahtamahannya ya nak, itulah ciri khas orang Sambas.

Dia juga adalah lelaki yang mencintai mama. Walaupun dia cuek, tapi mama yakin, dia menyayangi mama, Nak.

Baru-baru ini kami berada di lingkungan yang tak membolehkan kami berinteraksi dan bertemu.
Berkali-kali dia meminta mama agar jangan lagi bersalaman dengan laki-laki.
Namun, mama kira jika umur laki-laki belum baligh, mama akan masih menyalaminya.
Tetapi ternyata, dia meminta laki2 yg belum baligh itu tak lagi menyalami setiap perempuan termasuk guru perempuan.
Mama yakin, itulah cara dia menjaga mama.

Nak, dia laki-laki yang baik.
Mama menyayanginya.

sesederhana itu nak.

Nak, jika dia nanti menjadi ayahmu.
Ikutlah bagaimana dia menghormati ibunya.
Mama sering mendengar dia bicara pada ibunya (semoga nanti menjadi nenekmu ya Nak).
Akrab sekali, nak.
Penuh kelemahlembutan namun diselingi gurauan.

Mama jadi rindu, ketika menulis kalimat tentang ini, Nak.
Karena mama juga sudah mulai sayang pada calon nenekmu.

Nak, calon ayahmu adalah orang yang keras Namun juga kadang lemah lembut.
Dia selalu tegas kalau mama salah, dia selalu bilang bahwa mama jangan terlalu lemah, jangan terlalu emosi, dan baper.
Dia adalah sosok pemimpin rumah tangga yang mama butuhkan Nak.

Dia akan lemah lembut ketika mama benar-benar membutuhkannya. Dia akan selalu menawarkan bantuan.
Untuk menunjukkan bahwa dia selalu ada untuk mama, Nak.
Ketika mama benar-benar kebingungan, galau, dan banyak pikiran, mama hanya butuh perhatiannya, nasehat nya.
Dan dia memang menenangkan hati mama, sayang.

Kalau diceritakan, maka tak akan habis-habis sayang.
Nanti, kamu akan mengenalnya nak.
Akan berada di dekapannya.
Akan diajari pergi ke masjid ketika masuk waktu salat, akan diajarinya berbudi pada tanah, akan diajarinya berdagang dengan jujur tanpa riba, akan diajarinya menjadi seorang laki-laki yang tangguh (jika kamu laki-laki Nak), jika kamu perempuan, maka kamu akan jatuh cinta pertama kali pada laki-laki seperti dia nak, dia ayahmu.

Dia yang selalu mama ucap namanya dengan lengkap beserta nama calon kakekmu Untuk diberikan kekuatan, kelancaran, dan kemurahan rezeki untuk menjemput mama membina rumah tangga di setiap selesai salat, Nak.

Mama sering menangis, merindukannya diam-diam di sela-sela selimut dan bantal.
Karena kadang dengan ayahmu rindu tak harus dibahas melulu.
Dia paham.kami belum menikah, dia sedang berjuang untuk menikahi mama nak.
mama tahu dia seorang pekerja keras.


Nak, dia adalah orang yang baik.
Jika nanti dia menjadi ayahmu, maka belajar banyaklah darinya tentang makna-makna kebaikan.

Salam dari mama,
Kecup tersayang.
Semoga nanti kita ketemu ayah.


Comments

Popular Posts