Cerbung Tata dan Alwan (6)

Tata gelisah. Rencananya untuk melakukan perawatan sendiri berantakan. Dia benar-benar tidak enak badan. Berkali-kali dia memantau pintu untuk terbuka, namun tak kunjung pula. Hatinya tak karuan. TV yang ditontonnya juga beralih channel tanpa alasan. Posisi duduknya seperti orang terkena bisulan. Serba salah.

Trekk!! Daun pintu terbuka.
"Assalamualaikum..." Alwan menenteng nasi gepuk.

"Waalaikum salam," jawab Tata dalam hati. Ia benar-benar lemah hingga terbaring di sofa.

"Alita Meidina, istriku," seru Alwan sambil meletakkan tasnya di meja ruang tamu.

"Abang..." seru Tata dengan lemah.

"Tata, Tata kenapa?" Alwan berlari ke arah Tata dengan cemas.

"Abang...kok nge-gym nya lama banget, hiks...hiks.." Tata menghambur ke pelukan suaminya. Tubuh besar yang dulu sering dioloknya Pithecantropus Erectus sekarang menjadi rumah yang paling nyaman untuk didekapnya.

"Maaf, tadi ketemu Dicky di tempat ayam gepuk, sempat ngobrol. Tapi, abang ingat Tata ga enak badan. Untung Abang cepat pulang. Dia juga titip salam buat Tata."

"Hmm..." Tata malas berbicara. Dia mengeratkan pelukan pada suaminya.

"Ya udah, makan dulu. Abang mau mandi, kan tadi keringatan . Emangnya ga bau, apa?" Alwan memegang bahu istrinya.

"Enggak. Bau ini yang bikin Tata rindu sama Abang," jawab Tata sambil memejamkan mata di pelukan suaminya.

Alwan pun tersenyum geli melihat tingkah aneh istrinya yang mungil itu.

Comments

Popular Posts