FAKTOR PEMENGARUH MENYIMAK
FAKTOR PEMENGARUH MENYIMAK
Dalam
bab ini kita akan perbincangkan secara berturut-turut hal-hal yang menyangkut
masalah:
1) berbagai
faktor yang dapat memengaruhi kegiatan menyimak,
2) kebiasaan-kebiasaan
jelek dalam kegiatan menyimak,
3) mengapa
orang tidak menyimak,
4) kebiasaan
umum menyimak yang baik,
5) perilaku
menyimak yang jelek,
6) salah
paham, dan
7) aneka
masalah dalam menyimak.
Ada
pakar yang mengatakan bahwa ada lima faktor
yang memengaruhi menyimak, yaitu
1) sikap
2) motivasi
3) pribadi
4) situasi
kehidupan
5) peran
dalam masyarakat (Hunt; 1981 : 19-20).
Pakar
lain mengemukakan hal-hal berikut ini yang merupakan faktor-faktor yang memengaruhi menyimak,
yaitu:
1) pengalaman,
2) pembawaan,
3) sikap
dan pendirian,
4) motivasi,
daya penggerak, prayojana, dan
5) perbedaan
jenis kelamin atau seks (Webb, 1957: 137-9)
Di
samping itu, ada pula pakar yang mengemukakan faktor-faktor berikut ini:
1) fator
lingkungan, yang terdiri atas lingkungan fisik dan lingkungan sosial,
2) faktor fisik,
3) faktor psikologis, dan
4) faktor pengalaman (Logan [et all], 1972:
49-50).
A. FAKTOR FISIK
Kesehatan serta kesejahteraan fisik
merupakan suatu modal penting yang turut menentukan bagi setiap penyimak.
Lingkungan fisik juga mungkin sekali turut bertanggung jawab atas
ketidakefektifan menyimak seseorang. Ruangna mungkin sekali terlalu panas,
lembab ataupun terlalu dingin, suara atau bunyi bising yang mengganggu dari
jalan, dari kamar sebelah, atau dari beberapa bagian ruangan tempat penyimak
berada, para hadirin yang bergerak atau berjalan kian kemari seenaknya saja
sehingga mengganggu orang yang sedang menyimak itu. Oleh karena itu,
factor-faktor fisik yang dapat mengganggu dan menghambat kelancaran proses
menyimak haruslah disingkirkan. Kita percaya bahwa fisik yang prima merupakan
modal bagi penyimak.
B. FAKTOR
PSIKOLOGIS
Faktor-faktor ini antara lain mencakup masalah-masalah:
1) prasangka
dan kurangnya simpati terhadap para pembicara dengan aneka sebab dan alasan;
2) keegosentrisan
dan asyiknya terhadap minat pribadi serta masalah pribadi;
3) kepicikan
yang menyebabkan pandangan yang kurang luas;
4) kebosanan
dan kejenuhan untuk menyebabkan tiadanya perhatian sama sekali pada pokok
pembicaraan;
5) sikap
yang tidak layak terhadap sekolah, terhadap guru, terhadap pokok pembicaraan,
atau terhadap pembicaraan.
Demikianlah,
dapat kita ambil kesimpulan bahwa:
(i)
factor psikologis
yang positif member pengaruh yang baik, dan
(ii)
factor psikologis
yang negative member pengaruh yang buruk terhadap kegiatan menyimak.
C. FAKTOR
PENGALAMAN
Agaknya tidak perlu disangsikan lagi
bahwa sikap-sikap kita merupakan hasil pertumbuhan, perkembangan serta
pengalaman kita sendiri. Kurangnya atau tiadanya minatpun agaknya merupakan
akibat dari pengalaman yang kurang atau tidak ada sama sekali pengalaman dalam
bidang yang akan disimak itu. Sikap-sikap yang antagonisktik, sikap sikap yang
menentang, serta bermusuhan timbul dari pengalaman-pengalaman yang tidak
menyenangkan. Demikianlah, latar belakang pengalaman merupakan suatu factor
penting dalam kegiatan menyimak.
D. FAKTOR
SIKAP
Pada dasarnya manusia hidup
mempunyai dua sikap utama mengenai segala hal, yaitu sikap menerima dan sikap menolak.
Orang akan bersikap menerima pada hal-hal yang menarik dan menguntungkan
baginya, tetapi bersikap menolak pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak
menguntungkan baginya. Kedua hal ini memberi dampak pada penyimak,
masing-masing dampak positif dan dampak negative.
E. FAKTOR
MOTIVASI
Motivasi merupakan salah satu butir
penentu keberhasilan seseorang. Kalau seseorang memiliki motivasi kuat untuk
mengerjakan sesuatu, orang itu diharapkan akan berhasil mencapai tujuan. Begitu
pula halnya dengan menyimak. Dorongan dan tekad diperlukan dalam mengerjakan
segala sesuatu dalam kehidupan ini. Menerangkan pelajaran dengan baik dan
jelas, mengutarakan apa maksud dan tujuan yang hendak dicapai, dan bimbingan
kepada para siswa untuk menanamkan serta memperbesar motivasi mereka untuk
menyimak dengan tekun.
Motivasi ini erat juga berkaitan
dengan pribadi atau personalitas seseorang. Siapa diri kita juga turut
memengaruhi perilaku menyimak. Kalau kita yakin dan percaya bahwa pribadi kita
mempunyai sifat kooperatif, tenggang hati, dan anaalitis, mungkin kita akan
menjadi penyimak yang lebih baik dan unggul daripada kalau kita berpikir bahwa
diri kita malas, bersifat argumentative, dan egosentris.
F.
FAKTOR JENIS
KELAMIN
Julian Silverman, menemui
fakta-fakta bahwa gaya menyimak pria pada umumnya bersifat objektif, aktif,
keras hati, analitik, rasional, keras kepala atau tidak mau mundur,
menetralkan, instrusif (bersifat mengganggu), berdikari/mandiri, sanggup
mencukupi kebutuhan sendiri (swasembada), dapat menguasai/mengendalikan emosi;
sedangkan gaya menyimak wanita cenderung lebih subjektif, pasif,
ramah/simpatik, difusif (menyebar), sensitive, mudah dipengaruhi (tidak
berdikari), dan emosional (Silverman, 1970; Webb, 1975: 139).
G.
FAKTOR LINGKUNGAN
1.
Lingkungan Fisik
Dalam mempertimbangkan
lingkungan fisik, ruangan kelas merupakan suatu factor penting dalam memotivasi
kegiatan menyimak. Hal ini penting untuk menaruh perhatian pada masalah-masalah
dan sarana-sarana akustik, agar para siswa dapat mendengar dan menyimak dengan
baik tanpa ketegangan dan gangguan. Para guru harus dapat mengatur dan menata
letak meja dan kursi sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap siswa
mendapat kesempatan yang sama untuk menyimak dan disimak.
2.
Lingkungan Sosial
Suasana yang mendorong
anak-anak untuk mengalami, mengekspresikan, serta mengevaluasikan ide-ide
memang penting sekali diterapkan kalau keterampilan berkomunikasi dan seni
berbahasa dikembangkan dan berkembang. Hal ini merupakan dasar bagi
pengalaman-pengalaman dan kegiatan-kegiatan informal yang terencana yang
membutuhkan atau menuntut komunikasi.
H. FAKTOR
PERANAN DALAM MASYARAKAT
Kemauan menyimak
dapat juga dipengaruhi oleh peranan kita dalam masyarakat. Sebagai guru dan
pendidik, kita ingin sekali menyimak ceramah, kuliah, atau siaran-siaran radio
dan televise yang berhubungan dengan masalah pendidikan dan pengajaran baik di
tanah air kita maupun luar negeri. Sebagai seorang berpendidikan (menyimak),
kita diharapkan dapat menyimak lebih seksama dan penuh perhatian daripada kalau
seandainya kita merupakan karyawan harian pada sebuah perusahaan setempat.
I.
KEBIASAAN JELEK DALAM MENYIMAK
1.
Menyimak lompat
tiga
2.
Menyimak “saya
dapat fakta”
3.
Noda ketulian
emosional
4.
Menyimak
supersensitive
5.
Menolak suatu
subjek secara gegabah
6.
Mengeritik cari
dan gaya fisik pembicara
7.
Menghindari penjelasan yang sulit
8.
Memberi perhatian
semu
9.
Menyerah kepada
gangguan
10. Menyimak
dengan kertas dan pensil di tangan
J.
MENGAPA ORANG
TIDAK MENYIMAK?
1.
Orang berada dalam keadaan cape/lelah.
2.
Orang berada dalam keadaan tergesa-gesa.
3.
Orang berada dalam keadaan bingung, pikiran sedang kacau.
4.
Orang dapat dibingungkan oleh faktor-faktor lain,
seperti:
a.
Ucapan-ucapan yang munafik, yang tidak sesuai dengan
pribadi pembicara.
b.
Penyimak terlalu dijejali dengan pesan bernada
memerintah, seperti slogan politik, dan propaganda yang bertubi-tubi.
c.
Banyaknya pemerintah yang birokratis.
d.
Kecenderungan untuk menolak atau enggan mempelajari suatu
hal yang baru.
TIPE-TIPE ORANG YANG TIDAK MAU MENYIMAK
1.
Tipe penyerap; tipe bunga karang. Penyimak menyerap semua
yang disampaikan oleh pembicara tanpa menyaringnya terlebih dahulu.
2.
Tipe orang berdikari. Penyimak tipe ini menolak untuk
menyimak karena dia lebih tahu dari pembicara.
3.
Tipe seniman ingatan. Orang dalam tipe ini secara sadar
menolak simakan apabila ada data-data yang sama disampaikan oleh pembicara,
dengan percakapan beberapa waktu lalu.
4.
Tipe orang tidak tergoda oleh pribadi-pribadi tertentu.
Penyima tipe ini selalu menghindari kontak langsung dengan pembicara, dia hanya
memperoleh informasi dari buku, radio, dan televisi.
5.
Tipe orang menyukai bunyi alamiah. Menurut penyimak tipe
ini suara kicauan burung, keriuhan kota adalah keindahan, jadi suara manusia
adalah sesuatu yang memekakkan telinga.
6.
Tipe estetikus luar biasa. Orang dengan tipe ini dia
secara khusus hanya mendengarkan satu alat musik saja.
7.
Tipe siap tempur. Orang dengan tipe ini teralu sibuk
memikirkan jawaban yang akan diajukan kalau ada orang yang bertanya, sehingga
dia tidak lagi memiliki waktu untuk menyimak.
Orang
yang tidak mau menyimak pasti rugi, karena dari menyimak kita pasti akan
memeroleh mempelajari sesuatu, memeroleh suatu kesempatan melalui kegiatan
menyimak tersebut, dan dapat membuat kita menjadi suatu pribadi yang lebih baik
dan berpandangan lebih luas.
K.
PERILAKU JELEK DALAM MENYIMAK
1.
Tidak mau menerima keanehan pembicara.
2.
Tidak mau memperbaiki sikap.
3.
Tidak mau memperbaiki lingkungan.
4.
Tidak dapat menahan diri.
5.
Tidak mau meningkatkan pembuatan catatan.
6.
Tidak tahu dan tidak mau menyaring tujuan khusus.
7.
Tidak memanfaatkan waktu secara tepat guna.
8.
Tidak dapat menyimak secara rasional.
9.
Tidak mau berlatih menyimak hal-hal yang rumit.
L.
KESALAHPAHAMAN
1.
Anggapan bahwa semua perilaku menyimak itu smaa saja.
2.
Anggapan bahwa mendengar dan menyimak sama saja.
3.
Anggapan bahwa menyimak tidak dapat dikembangkan atau
ditingatkan.
4.
Anggapan bahwa hanya sedikit waktu yang diperlukan untuk
menyimak.
M.
ANEKA PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK
1.
Memprakarsai pembicara dari penampilan.
2.
Berpura-pura menaruh perhatian.
3.
Kebingungan.
4.
Pertimbangan yang teratur.
5.
Slah membuat catatan
6.
Hanya menyimak fakta-fakta.
7.
Melamun.
8.
Bereaksi secara emosional.
Comments
Post a Comment