Mahasiswa Pontianak Jadikan Hari Minggu di Gor sebagai Ladang Rezeki
Masyarakat kota Pontianak selalu dimanjakan akhir pekannya dengan hari
bebas mobil atau yang biasa disebut Car
Free Day. Mereka berduyun-duyun mendatangi kawasan bebas mobil di Jalan A.
Yani di sekitar Mega Mall, Gedung
Olahraga Pang Suma (Gor Pang Suma) sampai di depan Masjid Mujahidin yang dijaga
oleh Polisi Lalu Lintas mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Banyak anak-anak,
orang muda, bahkan yang sudah berkeluarga pun membawa keluarga mereka untuk
olahraga dengan berlari pagi, bersepeda, dan bersepatu roda. Hal itu mereka
lakukan karena begitu padatnya rutinitas harian yang membuat mereka tak
memiliki banyak waktu untuk olahraga dan menyegarkan pikiran.
Di sekitar kawasan Gor juga tidak kalah ramai pengunjung dibandingkan
di Jalan A. Yani atau lokasi bebas mobil. Mereka berlari, berjalan santai,
bahkan ada yang sekadar duduk-duduk saja di lapangan sepak bola Sultan Syarief
Abdurrahman sembari melihat keramaian. Di luar stadion, banyak orang melakukan
senam bersama yang dipimpin oleh instruktur senam dari klub senam Kota
Pontianak .
Selain sebagai tempat olahraga yang ramai, kawasan Gor khususnya pada
hari Minggu juga dimanfaatkan sebagian orang sebagai ladang rezeki. Di luar
stadion banyak orang menjual makanan, minuman, pakaian, bahkan peralatan rumah
tangga. Mereka membuat stand-stand kecil di tepi-tepi jalan mengelilingi tembok
lapangan sepak bola.
Sebagian orang yang menjadikan Gor pada hari Minggu sebagai ladang
rezeki, ternyata dilakukan juga oleh mahasiswa. Nurul Hakiki, mahasiswa
berkerudung yang kuliah di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura bersama
timnya juga memanfaatkan kesempatan ini sebagai ajang pengenalan produk Program
Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) kepada masyarakat. Mereka menjual
yoghurt dengan berbagai variasi rasa berbeda dari yoghurt-yoghurt yang beredar
di pasaran.
“Kami memang sengaja hanya berjualan pada hari Minggu selama dua jam,
karena kami mahasiswa yang masih sibuk dengan kuliah dan tugas. Kami tidak akan
menghabiskan waktu untuk menunggu pembeli, tetapi kami memanfaatkan potensi
pasar dalam waktu dua jam di hari Minggu untuk hasil yang memuaskan,” ungkap
Nurul ketika diwawancarai.
Selain Nurul, banyak juga mahasiswa yang berjualan di kawasan Gor
meskipun bukan memperkenalkan produk PKM-K. Beberapa di antara mereka ada yang
berjualan kerudung, pakaian, bros, dan aksesoris lainnya. Alasan mereka sama
yaitu untuk memanfaatkan keramaian pengunjung di kawasan Gor maupun di kawasan
bebas mobil.
Hari Minggu bagi masyarakat Kota Pontianak tidak hanya dijadikan
sebagai hari untuk menyegarkan pikiran dengan berolahraga di kawasan bebas
mobil dan kawasan Gor. Akan tetapi, ada juga sebagian masyarakat yang
menjadikan hari Minggu sebagai ladang rezeki seperti yang dilakukan oleh
mahasiswa-mahasiswa tersebut. Mereka sangat pandai memanfaatkan situasi dan
peluang emas di akhir pekan dengan berjualan.
.
Comments
Post a Comment