PENGALAMAN "LELAKI KABUT" NAIK GUNUNG LAWU


Selamat pagi selamat siang selamat malam semua ciptaan Allah.
Pagi hari saat aku berangkat kuliah, terasa kejenuhan yang teramat sangat dalam hati dan fikiranku. Sontak saja ku sapa teman di sampingku. Henra namanya, dia adalah anak yang santai, hidupnya seperti tiada beban. Setelah basa basi tak penting, langsung saja aku menerobos ke inti dari niat ku tadi. Aku mulai menyampaikan maksudku untuk mengajak dia menikmati keindahan ciptaan Allah SWT. Allah Yang Maha Segalanya.
Ku ajak dia mendaki gunung tanpa aku tau kemana arah yang akan ku tuju.
Henra yang orangnya menyenangi tantangan langsung memberikan rspon positif dan mengiyakan ajakanku. Kami mulai menentukan tujuan kami dan berakhir di gunung lawu
Setelah pulang dari kuliah kami langsung menyiapkan segala perlengkapan pendakian. Saat menyiapkan saja perasaanku sudah berdebar". Yang ada di kepalaku hanya keindahan alam ciptaan-Nya, jauh dari hiruk pikuk keramaian kota yang membuatku bosan sebosan-bosannya. Setelah sekian lama menyiapkan perlengkapan pendakian kami mulai bergegas untuk berangkat. Tepat jam 2 kami berangkat dari yogyakardah menuju gunung lawu yang berada di perbatasan jateng dan jatim. Berbaaaagai perasaan bercampur aduk saat diperjalanan menuju ke gunung lawu. Maklum berjalan menuju kesepian ketenangan keindahan dan beranjak meninggalkan hiruk pikuk keramaian kota yang membosankan. Hujan yang begitu deras tak menyurutkan niat kami untuk mencari kepuasan jiwa. Sudah sore hampir malam kami baru mndekati kaki gunung atau basecamp pendakian tetapi belum sampai.hehehe
Belum sampai ke basecamp saja aku sudah dipuaskan dengan pemandangan malam jawa timur yang membuat capek diperjalanan sejenak hilang, ditambah dingin yg mulai menusuk. Angin yang begitu kencang di kaki gunung membuat kaki dan tangan ku mulai terasa kaku karna kedinginan. Aku mulai memakai sumcream yang ku gunakan untuk meregangkan otot.
Kami kembali melanjutkan perjalanan kami menuju basecamp. Sesampai di basecamp rasa dalam hati semakin tidak tebendung untuk segera melakukan pejalanan yaitu perjalanan dengan tenaga sendiri dan tanpa menggunakan kendaraan apapun yang setiap harinya membuat kita manja.
Tinggal beberapa menit mendekati pukul 8 mlam kami bersiap dan membntuk linkaran dan mengingat kembali peraturan-peraturan yang harus di ingat saat pendakian. Apalagi ini pendakian malam. Setelah mengingat ingat, aku memimpin doa memohon keselamatan kepada Yang Maha Segala-galanya. Juga memohon agar tidak menjadi orang yang sombong saat diperjalanan karena saat kau menantang segala seuatu yang ada di alam maka kau sedang menantang segala keagungan Tuhan.
Perjalanan dimulai.
Dengan bismillah kulangkahkan kaki kananku menuju jalur pendakian cemoro sewu( jalur pendakian gunung lawu)
Langkah demi langkah ku jalani untuk mencapai puncak tertinggi gunung trsebut. Lelah mulai terasa. Emosi berkecambuk. Tuhan aku lelah dengan hiruk pikuk kota. Kumohon kuatkan aku untuk sampai di puncak salah satu keagungan ciptaan-Mu. Meski ada kata lelah, tapi jgn ada kata gengsi, itulah prinsip kami.
"Break..break" teriak temanku yang paling belakang. Perjalanan dihentikan sejenak. Mencari nafas meregangkan otot agar tetap kuat sampai di tujuan utama.
Setelah sekitar satu dua menit perjalanan kami lanjutkan.
Entah brp kali berhenti di perjalanan tidak menyurutkan semgt kmi.
Singkat cerita di perjalanan, temanku hampir tak mampu melanjutkan perjalanan. Sedikit lagi kok . Masa' lo kalah sama si kepet. candaku menyemangatinya agar tetap semngt. Temanku yang lain sudah beranjak di depan dan aku tetap menemaninya istrahat alias break di belakang. Carrier ku lebih kecil daripada carrier yang dibawnya. Akhirnya aku tukar bawaan dengannya dan kmi mulai melanjutkan perjalanan. Pos demi pos kami lewati hingga akhirnya sampai di pos 5 tempat camp pertama. Kami istirahat di pos 5 hingga pagi mnjelang, entah apa saja yang kmi bicarakan, berbagai senda gurau terlontar sana sini. Satu persatu tertidur. Hingga pagi menjelang kami bangun dan bersiap menyambut sunrise dengan segelas kopi hangat. Lo bayangin dah ngopi hangat di atas gunung. Berasa gak tu keversamaannya.hehe
Bikin indomi maknnya bareng" gak sampe 2 menit abis tu indomi...kebayang kan serunya..haha
Matahari mulai menampakkan wajahnya dari sebalik daratan sejauh mataku memandang. Sedikit demi sedikit ia muncul dengan keindahannya. Dibarengi dengan tampaknya bukit" dan gunung" di sekitar serta lautan awan yang mulai menebal mengelilingi gunung. Segala kelelahan yang kurasakan saat perjalanan tadi malam hilang seketika. Aku berjalan  berlari kesana kemari tanpa rasa lelah sedikitpun. Disinilah aku melupakan segaaaaaala beban hidupku. Aku masa bodoh dengan segala urusan dunia kota. Lelahku ternyata belum terbayar karnA aku belum sampai dipuncak tetingginya.
Setelah hampir satu jam bersantai riA kami mulai berkemas dan kemudian melanjutkan lagi perjalanan menuju puncak. Dengan semangat pagi yang datang tak tau dari mana arahnya aku dan ketiga temanku beranjak ke puncak. Setelah beberapa waktu akhirnya aku sampai di puncak perbatasan jawa tengah dan jawa timur. Kesekian kalinya kelelahanku dibayar oleh keagungannya. Gumpalan awan yang mengelilingi puncak gunung membuat segaaaaala rasa takut benci lelah bosan dan lain sebagainya hilang dan berubah menjadi suasana yang tenang senang dan bertolak belakang dengan rasa yang sebelumnya.

Comments

Popular Posts