Kulminasi, Pemburu Tugas Beraksi (khatulistiwa Pontianak)
Pontianak, Jurnalistik—Banyak masyarakat, baik yang berdomisili di
Pontianak maupun dari luar Kalimantan Barat mendatangi tugu khatuslistiwa untuk
menyaksikan titik kulminasi matahari pada hari Rabu, 23 Maret 2016. Mahasiswa
PBSI Universitas Tanjungpura juga tidak kalah antusias menyerbu tugu
khatulistiwa pada hari tersebut. Mereka datang selain karena penasaran, juga karena
dituntut untuk membuat tugas Jurnalistik yaitu menulis berita tentang peristiwa
titik kulminasi matahari.
Titik kulminasi matahari merupakan kejadian ketika matahari berada di
atas garis khatulistiwa. Kejadian
tersebut menyebabkan bayangan-bayangan benda yang berada di sekitar tugu tidak
tampak. Peristiwa ini berlangsung selama beberapa detik dan terjadi dua kali
dalam setahun, biasanya 21—23 Maret dan 21—23 September.
Keunikan peristiwa titik kulminasi matahari mengundang rasa penasaran
mahasiswa PBSI Untan untuk menjadikannya bahan tugas menulis berita, seperti
yang diungkapkan Ellay Fatwa (21 tahun).
“Peristiwa ini (titik kulminasi matahari) memiliki banyak bahan untuk
dijadikan berita. Selain bayangan dapat menghilang, titik kulminasi juga
menjadi ajang kreasi tari-tarian, telur punya perasaan, potensi pasar untuk
berjualan, dan antusias wartawan yang meliput berita. Tinggal difokuskan saja
bahan beritanya.”
Pencarian bahan berita juga dilakukan oleh Muhamad Nurkian (21 tahun)
dan Khairunnisa (20 tahun). Muhamad Nurkian memfokuskan penulisan beritanya
pada penjualan es lidah buaya di tugu khatulistiwa dan Khairunnisa yang
memusatkan perhatiannya pada cendera mata khas Kalimantan Barat. Begitu pula
mahasiswa PBSI lainnya yang mencari berita, di tengah peristiwa titik kulminasi
matahari mereka sibuk beraksi.
Comments
Post a Comment