Pendekatan Pragmatik
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga tim
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Pendekatan
Pragmatik dalam Kajian Prosa. Makalah ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Kajian Prosa. Ucapan terima
kasih juga tim penulis sampaikan kepada
Dr. H. Martono dan Drs. Sesilia Seli, M.Pd.,
selaku dosen pengampu mata kuliah
Kajian Prosa.
Tim penulis telah berusaha
secara maksimal untuk menyusun materi dalam makalah ini. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, kami mengharapakan
kritik dan saran yang membangun jika ada kekurangan pada makalah ini, agar ke
depannya tidak terjadi kesalahan yang sama. Semoga makalah ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembacanya.
Pontianak,
8 September 2014
Tim
Penulis,
Kelompok 6
DAFTAR ISI
hal.
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar
Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah............................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................ 1
D. Manfaat............................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A. Pengertian Sastra dan Karya Sastra.................................................. 3
B. Pengertian Prosa................................................................................ 4
C. Pengkajian Prosa............................................................................... 4
D. Pendekatan Pragmatik dalam Kajian Prosa....................................... 6
BAB
III PENUTUP........................................................................................... 9
A. Simpulan............................................................................................ 9
B. Saran................................................................................................ 10
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Prosa merupakan bentuk karya sastra bebas yang tidak
terikat oleh kaidah puisi. Prosa juga merupakan bagian dari karya sastra yang
sangat berkembang dewasa ini, misalnya cerpen, novelet, novel, dan teks naratif
lainnya. Karya sastra yang berbentuk prosa dikaji secara mendalam agar dapat
dipahami lebih lanjut. Proses pengkajian karya sastra yang berbentuk prosa
dapat dianalisis dengan berbagai macam pendekatan, seperti pendekatan
struktural, pendekatan semiotik, pendekatan hermenioritika, pendekatan
psikologi sastra, pendekatan mimetik, pendekatan pragmatik, dan pendekatan
estetika. Makalah ini akan membahas tentang pendekatan pragmatik dalam kajian
prosa secara lebih rinci dan jelas.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sastra dan karya sastra?
2. Apa yang dimaksud dengan prosa?
3. Bagaimana mengkaji karya sastra yang berbentuk prosa?
4. Apa yang dimaksud dengan pendekatan pragmatik dalam
kajian prosa?
C.
Tujuan
1. Menjelaskan secara rinci pengertian dari sastra dan karya
sastra.
2. Menjelaskan secara rinci pengertian prosa.
3.
Menjelaskan dan mendeskripsikan
cara mengkaji karya sastra yang berbentuk prosa.
4.
Menjelaskan dan mendeskripsikan
pendekatan pragmatik dalam kajian prosa.
D.
Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini untuk menambah
pengetahuan tentang kajian prosa. Selain itu, makalah ini juga bermanfaat untuk
memperluas wawasan kita tentang pendekatan pragmatik dalam kajian prosa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sastra dan Karya Sastra
Sastra
merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta, sastra, yang berarti teks yang mengandung “instruksi” atau
“pedoman”, dari kata dasar sas yang
berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa
digunakan untuk merujuk kepada ”kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang
memiliki arti atau keindahan tertentu (Padi, 2013: 1). Sastra adalah kegiatan
kreatif sebuah karya seni yang bentuk dan ekspresinya imajinatif (Rene Wellek
dan Austin Warren, 1955: 3). Sastra menurut Hornby adalah tulisan bernilai seni
mengenai suatu subjek khusus kehidupan manusia dalam suatu negeri pada suatu
masa. Pengertian sastra menurut Jakob Sumardjo adalah ungkapan pribadi manusia
berupa pengalaman, pemikiran, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk
gambaran konkrit yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Berdasarkan
pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa sastra adalah ungkapan jiwa
manusia terhadap pengalaman maupun pemikiran yang bernilai seni dari sebuah
kegiatan kreatif yang memiliki unsur estetika.
Karya
sastra berisi pemikiran, ide-ide, dan amanat penutur, sehingga dapat
berkomunikasi dengan peminat sastra. Karya sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran yang mengandung nilai
keindahan (estetika) dan menggunakan daya imajinasi dalam mengarangnya.
B.
Pengertian
Prosa
Prosa dalam bahasa Inggris di sebut
prose: language not in verse form (poetry), prosa bahasa bukan dalam bentuk
baris-baris puisi. Maksudnya prosa mempunyai ciri ditulis dalam bentuk cerita
atau narasi yang bebas bentuknya (Zulfahnur, dkk., 1996: 22). Makna prosa dalam
pengertian etimologis adalah mengungkapkan yang dirasakan, diketahui, dan
dimaksudkan pengarang, langsung diucapkan dengan bahasa yang langsung dan
bebas, tidak memerlukan bahasa yang rumit seperti pada puisi. Prosa adalah
karangan bebas yang tidak terikat dengan kaidah dalam puisi (Zulfajri, dkk., 1999:
672). Prosa adalah karangan bebas yang mengekspresikan pengalaman batin
pengarang mengenai masalah kehidupan dalam bentuk dan isi yang harmonis yang
menimbulkan kesan estetik.
C.
Pengkajian
Prosa
1.
Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural yaitu pendekatan
yang menekankan pada struktur teks, memandang bahwa teks ada kaitannya dengan
unsur.
2.
Pendekatan Semiotik
Pendekatan semiotik adalah lanjutan
dari pendekatan struktural. Pendekatan semiotik memusatkan perhatian pada
sistem tanda. Secara sederhana semiotik berarti ilmu tentang tanda. Semiotika
mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan
tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Ia memiliki tujuan untuk mengetahui sistem
tanda yang menentukan karya sastra yang mempunyai makna.
3.
Pendekatan Hermenioritika
Pendekatan Hermenioritika adalah
pendekatan yang digunakan untuk menafsir teks dari tidak mengerti menjadi
mengerti atau paham. Metode ini dikembangkan untuk memahami teks sastra. Bahasa
yang digunakan dalam karya sastra merupakan bahasa tingkat kedua, sedangkan
bahasa sehari-hari merupakan bahasa tingkat pertama, sehingga pendekatan
hermenioritika perlu dilakukan untuk memahami karya sastra.
4.
Pendekatan Psikologi Sastra
Pendekatan psikologi sastra menekankan
segi kejiwaan tokoh atau pengarang.
5.
Pendekatan Mimetik
Pendekatan mimetik menekankan pada segi
alam semesta, bisa diartikan juga dengan karya sastra dianggap baik apabila
berupa tiruan alam semesta. Pendekatan mimetik dirintis oleh Plato sekitar
470-an SM, yang berpandangan bahwa kenyataan hanya ada di dunia khayal, karena yang
nyata atau yang benar ada hanya di dunia ide. Oleh karena itu, kebenaran
bersifat hierarkis.
6.
Pendekatan Pragmatik
Pendekatan Pragmatik adalah pendekatan
yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu
kepada pembaca, seperti tujuan pendidikan, moral agama atau tujuan yang
lainnya. Pendekatan ini mendasarkan pada pembaca, bahwa keberhasilan suatu
karya diukur dari pembacanya jika karya tersebut mampu memberikan kesenangan
dan nilai.
7.
Pendekatan Estetika
Pendekatan estetika memandang bahwa
karya sastra adalah kreativitas seni. Pendekatan ini sangat tidak berkembang
seperti pendekatan historis dan pendekatan antropologis.
D.
Pendekatan
Pragmatik dalam Kajian Prosa
Secara umum pendekatan pragmatik adalah
pendekatan kritik sastra yang ingin memperlihatkan kesan dan penerimaan pembaca
terhadap karya sastra sepanjang zaman. Pendekatan
Pragmatik adalah pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk
menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca, seperti tujuan pendidikan, moral
agama atau tujuan yang lainnya. Pendekatan ini mendasarkan pada pembaca, bahwa
keberhasilan suatu karya diukur dari pembacanya jika karya tersebut mampu
memberikan kesenangan dan nilai. Teeuw menjelaskan teori pendekatan pragmatik
adalah salah satu bagian ilmu satra yang merupakan pragmatik kajian sastra yang
menitikberatkan dimensi pembaca sebagai penangkap dan pemberi makna terhadap
karya sastra. Pendekatan ini menganut prinsip bahwa karya sastra yang baik adalah
sastra yang dapat memberi kesenangan dan kaidah bagi pembacanya. Pemanfaatan
pendekatan ini harus berhadapan dengan realitas konsep keindahan dan konsep
nilai dedaktif. Setiap generasi harus menceritakan bahwa nilai keindahan tidak
diinterpretasikan secara subjektif.
Latar belakang pendekatan pragmatik
timbul karena pendekatan struktural tidak mampu berbuat banyak dalam upaya
membantu seseorang untuk menangkap dan memberi makna karya sastra. Oleh karena
itu para pakar mengemukakan pendekatan baru yang disebut dengan pendekatan
pragmatik, yaitu kajian sastra ke arah peranan pembaca sebagai subjek yang
selalu berubah-ubah sesuai dengan keadaannya.penelian sastra tidak secara
otonom, tetapi harus meneliti proses pemberian makna dengan konteks sosial dan
luas. Hubungan antara pembaca dan teks sastra memiliki relasi, tek sastra
selalu menyajikan ketidakpastian, sementara pembaca harus aktif dan kreatif
dalam menentukan keberagagaman makna teks sastra tersebut.
Penelitian pembaca terhadap karya
sastra dapat menggunakan beberapa metode pendekatan yang bersifat
eksperimental, elalui karya sastra yang mementingkan karya sastra yang terikat
pada suatu masa dan golongan masyarakat tertentu.
a. Kepada pembaca,
perorangan atau kelompok disajikan atau diminta pembaca karya sastra, sejumlah
pertanyaan dalam teks atau angket yang berisi tentang permintaan, tanggapan,
kesan, penerimaan terhadap karya sastra yang dibaca tersebut untuk diisi
jawaban-jawaban itu ditabulasi dan dianalisis.
b. Kepada pembaca
perorangan atau kelompok, diminta pembaca karya sastra untuk
menginterpretasikan karya sastra tersebut. Interpretasi tersebut dibuat secara
kulitatif untuk melihat penerimaan atau tanggapan terhadap karya sastra.
c. Kepada
masyarakat tertentu diberikan angket untuk melihat prestasi mereka terhadap
kaya sastra, misalnya melihat prestasi sekelompok kritikus terhadap kontemporer
persepsi masyarakat tertentu terhadap karya sastra daerahnya sendiri.
Berdasarkan
pembahasan tentang pendekatan pragmatik tersebut dapat disimpulkan bahwa
pendekatan pragmatik ini memandang karya sastra sebagai sarana untuk mencapai
tujuan pada pembaca (keindahan, pendidikan, moral, dan lain-lain). Pendekatan
ini cenderung menimbang nilai berdasarkan keberhasilan tujuan pengarang bagi
pembaca.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
1.
Sastra adalah ungkapan jiwa manusia terhadap pengalaman
maupun pemikiran yang bernilai seni dari sebuah kegiatan kreatif yang memiliki
unsur estetika. Karya sastra adalah suatu
bentuk hasil pemikiran yang mengandung nilai keindahan (estetika) dan
menggunakan daya imajinasi dalam mengarangnya.
2.
Prosa adalah karangan bebas yang mengekspresikan
pengalaman batin pengarang mengenai masalah kehidupan dalam bentuk dan isi yang
harmonis yang menimbulkan kesan estetik.
3.
Pengkajian Sastra dilakukan dengan berbagai macam
pendekatan, yaitu: pendekatan struktural, pendekatan semiotik, pendekatan
hermenioritika, pendekatan psikologi sastra, pendekatan mimetik, pendekatan
pragmatik, dan pendekatan estetika.
4.
Pendekatan Pragmatik adalah pendekatan yang memandang
karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca,
seperti tujuan pendidikan, moral agama atau tujuan yang lainnya. Pendekatan ini
mendasarkan pada pembaca, bahwa keberhasilan suatu karya diukur dari pembacanya
jika karya tersebut mampu memberikan kesenangan dan nilai.
B.
Saran
Karya sastra yang berbentuk
prosa dapat dianalisis dari berbagai pendekatan, satu di antaranya adalah
pendekatan pragmatik. Melalui makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan
pembaca, sehingga dapat menganalisis karya sastra yang berbentuk prosa dan
memahaminya. Semoga makalah ini tidak hanya teori tetapi juga dapat dipraktikkan
sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Padi,
Editorial. 2013. Kumpulan Super Lengkap
Sastra Indonesia. Jakarta: Padi.
Pravitasari, Hikmah Oky. 2012. Kritik Sastra Objektif dengan Pendekatan Pragmatik. (Online). (http://okyhiory.blogspot.com/2012/04/kritik-sastra-kritik-sastra-objektif.html, dikunjungi 10
September 2014)
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1955. Teori Kesusartraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Zulfahnur, dkk. 1996. Teori
Sastra. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Zulfajri, dkk. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Difa Publisher.
Comments
Post a Comment