Puisi untuk Bunda

Insan pemilik Surga

Kau menghadirkanku dalam bias-bias doamu
terasa bergumam, mengetuk hati
kau menjadikanku tawa dalam harimu
terdengar, walau itu berbisik
kau menjadikanku senyum di bibir merahmu
terlukis, terbayang, manis sekali.

Ibu,
aku rindu, lapis kain kudungmu yang menghangatkan
aku rindu, mencium peluhmu yang menenangkan
kau lelah, kau letih, dulu kami belum mengerti
maafkan kami Si Kecil merepotkan, merengek, yang tak peka, tak berterima kasih.

Ibu, 
kejauhan ini mengajarku diam-diam mencintaimu jauh lebih dalam lagi,
merinduimu lebih dari teori, mengangeni raut wajahmu dalam sejuta suasana.
Sekarang aku telah beranjak dewasa,
aku mengerti senyummu, marahmu, tangismu, tawamu, bahwa kami harus pintar merasa.
Wahai wanita pemilik surga di telapak kakinya,
terima kasih atas setiap doamu yang kau layarkan di samudera kasih sayang.

Comments

Popular Posts