Pendidik Nusantara VIII


 Temu Pendidik Nusantara VIII


Ada sesuatu yang harus kupelajari kembali!

Aku masih belum paham di sini!

Rasanya kok ga adil untuk peserta didik ku dengan caraku begini.


Kata-kata itu selalu terngiang ketika aku merefleksi diri sendiri tentang caraku mengajar selama ini.

Aku butuh metode pembelajaran yang seru.

Aku butuh media pembelajaran yang mendukung.

Aku butuh cara untuk tahu bagaimana melaksanakan evaluasi pembelajaran yang transparan.

Aku memutuskan untuk ikut Temu Pendidik Nusantara VIII yang diselenggarakan secara online.

Awalnya aku berniat ikut dan membayar 100 ribu rupiah. Akan tetapi, ketika akan membayar di Indomaret, appoinment ke sekolah.ku belum ada. Lalu kuubah via pembayarannya melalui Alfamart. Ternyata juga sama. Tidak bisa membayar uang mendaftar.

Alangkah bahagianya hatiku ketika Rizqy Rahmat Hani seorang pembicara di TPN dan sering mempromosikan TPN di akun Instagram nya sedang mengadakan giveaway untuk mendapatkan tiket gratis mengikuti kelas TPN VIII.


Alhamdulillah, akhirnya aku termasuk yang mendapatkan giveaway tersebut karena telah mengikuti aturan untuk mendapatkan giveaway.


Hari pertama aku mengikuti TPN, awalnya aku tidak mengerti. Apalagi ditambah dengan jadwal mengajar yang penuh dari pagi sampai siang. Lalu, hari ini juga adalah hari kedua datang bulan. Jadi, cukup menguras emosi. Selain itu, aku juga lapar di sekolah.


Akan tetapi, ketika di rumah aku kembali membuka link-link yang ada di bagian aktivitas Karier.mu dan kudapatkan kembali materi tadi pagi yaitu tentang kelas karier. Dalam materi tersebut dijelaskan ternyata karier seorang guru tidak hanya waka, kepsek, atau kamad, dan pengawas. Pengembangan karier sekarang adalah karier protean (bercabang ke segala arah).

Seorang guru harus mampu mengaktualisasikan dirinya dengan teknologi. Hal dasar seperti yang dicontohkan adalah membuat perangkat, media, dan materi pembelajaran menggunakan teknologi. Selain itu, guru juga dapat berkarier di luar tugasnya mengajar yaitu menjadi konten kreator, misalnya di YouTube, blog, dll. 

Menjadi guru tidak hanya di kelas kita dapat membangun karier di luar kelas.

Semangat menjadi guru pembelajar! 

Comments

Popular Posts